WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pelatihan kepemimpinan menjadi salah satu instrumen strategis dalam membangun kualitas sumber daya manusia aparatur, khususnya bagi para pemimpin yang berperan menetapkan dan mengimplementasikan kebijakan publik.
Dengan pelatihan yang tepat, para pemimpin diharapkan memiliki kompetensi strategi kepemimpinan, wawasan luas, serta kemampuan manajerial yang mumpuni.
Baca Juga:
Di Tengah Polemik, Ini 5 Musisi yang Gratiskan Lagu Mereka Diputar di Kafe dan Restoran
Karakter kepemimpinan semacam ini menjadi modal penting birokrasi untuk mewujudkan program Asta Cita sekaligus mengantarkan Indonesia menuju visi Indonesia Maju.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, menegaskan hal tersebut saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXV (65) Tahun 2025 serta mengukuhkan Ketua dan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional (IKAPIMNAS) periode 2025–2029, di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Pada kesempatan itu, Menteri Rini mendorong peserta PKN dan pengurus IKAPIMNAS untuk terus memperkuat kapasitas kepemimpinan birokrasi, mempererat jejaring antarangkatan, dan membangun kolaborasi lintas sektor.
Baca Juga:
Otonomi Daerah: Warisan Reformasi yang Terancam Pulang
“Ini tujuannya jelas untuk mendorong birokrasi yang lebih berdampak nyata bagi masyarakat,” jelas Rini.
Rini juga menekankan bahwa kepemimpinan tidak hanya dibutuhkan pada kondisi normal, tetapi juga dalam berbagai situasi kompleks.
Ia mencontohkan, banyak program pemerintah yang belum berjalan optimal bukan karena keterbatasan anggaran, melainkan akibat pola kerja instansi yang masih “silo” atau berjalan sendiri-sendiri tanpa sinergi.