Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.
Ia menilai pelatihan kepemimpinan ini tidak sekadar memenuhi syarat administratif, tetapi menjadi momen transformasi kepemimpinan.
Baca Juga:
Di Tengah Polemik, Ini 5 Musisi yang Gratiskan Lagu Mereka Diputar di Kafe dan Restoran
“Namun jadikan pelatihan tersebut sebagai long life learner, networking, agent of change pada instansi masing-masing,” ujarnya.
Sebagai informasi, PKN Tingkat I merupakan pelatihan struktural bagi pejabat pimpinan tinggi madya atau setara, termasuk non-ASN yang menempati posisi serupa.
Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi dalam mengelola isu strategis nasional, membangun sinergi lintas sektor, memecah sekat birokrasi, mengambil keputusan berbasis data, dan menjaga akuntabilitas kebijakan publik.
Baca Juga:
Otonomi Daerah: Warisan Reformasi yang Terancam Pulang
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq, menjelaskan bahwa penyelenggaraan PKN Tingkat I bertujuan mengembangkan kepemimpinan kolaboratif yang inovatif, berdaya saing, dan mampu menjadi agen perubahan di era globalisasi.
PKN Angkatan LXV Tahun 2025 diikuti 48 peserta dari lima kementerian, 43 lembaga pemerintah non-kementerian/lembaga tinggi negara, kepolisian, serta pemerintah daerah.
Proses pembelajaran dilaksanakan secara distance learning (pembelajaran jarak jauh) menggunakan teknologi informasi melalui Learning Management System (LMS) dan aplikasi pertemuan daring.