Salah satunya, dengan mengikuti bimbingan belajar dengan biaya Rp1,5 juta per bulan yang dia sebut lebih mahal dibandingkan biaya sekolah.
Perubahan sistem seleksi ini pun membuat Yoga dan anaknya bimbang apakah akan melanjutkan program bimbingan belajar itu atau tidak.
Baca Juga:
Kemendikbudristek: Jalur Mandiri Tetap Ada Karena Amanat UU
“Saya sendiri masih meraba-raba dengan rencana itu. Kalau memang tahun depan diberlakukan, harus diperhatikan, sosialisasinya harus benar-benar nih dari sekolah segala macam. Enggak semua orang tua itu melek informasi, apalagi yang akses informasinya sulit,” jelas Yoga.
Selain itu, Yoga mengatakan, perlu ada penyesuaian pada pola belajar di sekolah agar anak-anak bisa beradaptasi dengan tes yang baru.
Sebab selama ini, Yoga tidak yakin apakah sekolah sudah menerapkan sistem pembelajaran berbasis nalar seperti yang diharapkan oleh Nadiem.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Apresiasi Tokoh & Tenaga Pemugar Candi Borobudur
“Sekolah harus punya standar yang mendukung menjelang penerapan tes yang berubah itu,” kata dia.
Bagaimana nasib lembaga bimbingan belajar?
Meski perubahan sistem itu salah satunya bertujuan agar siswa “tidak tergantung pada lembaga bimbingan belajar”, Nadiem mengatakan ini “bukan bentuk kritik terhadap bimbingan belajar”.