Ruang lingkup kemitraan mencakup penyelarasan kurikulum agar benar-benar link and match dengan kebutuhan industri, pelaksanaan program magang mahasiswa, pengembangan teaching factory, fasilitasi pelatihan dan sertifikasi kompetensi, hingga kolaborasi riset terapan.
Hasbi menambahkan, “Sinergi kebijakan pusat dan implementasi di daerah akan menciptakan penguatan signifikan bagi ekosistem pendidikan vokasi.”
Baca Juga:
Pemerintah Dorong Swasembada Pangan Lewat Kredit Alsintan dan KUR Tebu Rakyat
Sementara itu, Direktur Politani Pangkep, Mauli Kasmi, menyambut dengan antusias.
Ia menegaskan bahwa Politani memiliki kapasitas besar untuk menjadi pusat unggulan riset dan pelatihan vokasi berbasis industri.
“Politani Pangkep berpotensi besar di bidang kelautan, perikanan, dan TIK. Bahkan sudah dipercaya menyelenggarakan pelatihan bersertifikat halal, baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.
Baca Juga:
Wamentan Apresiasi Inovasi Pupuk Indonesia: Dorong Efisiensi dan Ketahanan Pangan
Lebih lanjut, Mauli berharap kerja sama ini tidak hanya menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi, tetapi juga memperluas kontribusi nyata Politani Pangkep terhadap pembangunan daerah maupun nasional.
“Momen ini bukan hanya memperluas ruang kolaborasi, tetapi juga pemantik semangat agar Politani terus menggali potensi lokal dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, Ditjen Vokasi PKPLK bersama Politani Pangkep menunjukkan komitmen memperkuat posisi pendidikan vokasi sebagai motor penggerak pembangunan.