WahanaNews.co | Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) diminta mewaspadai modus-modus baru pendanaan terorisme.
Hal itu disampaikan langsung Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/4).
Baca Juga:
PPATK Blokir 28 Ribu Rekening karena Tak Aktif Transaksi
Jokowi ingin PPATK melakukan antisipasi untuk mencegah upaya-upaya yang dapat mengganggu integritas dan stabilitas ekonomi. Ia juga ingin lembaga itu mengantisipasi kejahatan siber lewat teknologi informasi.
"PPATK sebagai vocal point dan financial intelligence unit harus jeli dan mampu bergerak cepat, memiliki kemampuan dan perangkat untuk menangani modus-modus baru tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme," kata Jokowi.
Jokowi pun meminta PPATK untuk terus melakukan terobosan. Menurutnya, PPATK perlu mengadopsi teknologi solusi regulasi finansial atau regulatory technology.
Baca Juga:
Judi Online Bisa Gerus Rp1.000 Triliun Ekonomi RI, Komdigi Minta Tindakan Tegas
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkata PPATK juga perlu meningkatkan layanan digital. Menurutnya, harus ada gebrakan baru dalam pelayanan digital.
"Mengembangkan pusat pelayanan digital yang lengkap terintegrasi dan real time dan mampu melayani para pemangku kepentingan dengan cepat, mudah, tepat, dan akurat," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi memberi tugas baru untuk PPATK, yaitu memantau aliran dana terorisme. Tugas baru itu dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2022.