WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya percepatan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui konversi motor dan kompor berbasis bahan bakar fosil ke daya listrik.
Permintaan tersebut disampaikan Jokowi untuk memperlebar konsumen produksi daya listrik EBT sekaligus menekan belanja bahan bakar berbasis fosil tersebut.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan permintaan itu disampaikan Jokowi dalam rapat internal tanggal 21 Juni 2022.
Jokowi, kata Inten, meminta adanya pasar yang kuat untuk segera menyerap produksi daya listrik bersih yang belakangan tengah didorong dari sisi pasokan di tengah masyarakat.
“Presiden memberikan pengantar bahwa percepatan pengembangan EBT mulai dari pembangkit listrik tenaga air, angin, surya, secara paralel dengan konversi kendaraan berbasis BBM ke kendaraan berbasis listrik, percepatan program kendaraan listrik hingga kompor listrik arahan Presiden, siapkan peraturan atau regulasi yang terkait dengan electric vehicle [EV]," kata Inten melalui siaran pers, Sabtu (23/7/2022).
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Adapun program konversi motor dan kompor berbahan bakar fosil itu hasil tindaklanjut dari arahan Jokowi yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 55/2019 terkait dengan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Jokowi, kata Inten, menilai positif langkah Kementerian ESDM untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik untuk transportasi umum dan penentuan kota untuk pilot project.
Untuk pilot project, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta didorong sebagai kota percontohan lantaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sudah siap hingga titik akhir perubahaan surat-suratnya.