WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan pembangunan terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, Rabu (8/11/2022).
Terminal VVIP yang diberi nama Kreta Bhawana Sanggraha ini bagian dari dukungan Kementerian PUPR untuk mempermudah penyambutan tamu-tamu negara pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, dan memohon ridho Allah SWT, sore hari ini saya resmikan gedung VVIP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai," kata Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam peresmian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Pembangunan Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mulai dikerjakan sejak tanggal kontrak 14 Maret 2022 dan telah selesai 100%. Pekerjaan pembangunan terminal VVIP Bandara Ngurah Rai dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bali, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR dengan anggaran sebesar Rp50,9 miliar.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Menteri Basuki mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai. Khususnya pada kontraktor yang bekerja siang dan malam untuk mempercepat penyelesaian dalam waktu sejak Maret 2022.
"Secara keseluruhan sudah Oke, Terima kasih. Hanya sedikit tambahan-tambahan pada furniture," kata Menteri Basuki.
Bangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki luas 1.713 meter persegi di atas lahan milik PT Angkasa Pura I. Bangunan gedung didesain dengan memadukan arsitektur kolonial dan ornamen kearifan lokal Bali.