WahanaNews.co | Bertepatan dengan hari jadinya yang ke-63, Pemuda Pancasila (PP) menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) dan rapat kerja nasional (Rakernas), Sabtu (20/11), di Hotel Sultan. Rakornas PP kali ini berfokus pada program pengembangan ekonomi UMKM.
Wakil Ketua Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Ahmad Ali, mengatakan peringatan hari jadi pemuda pancasila ini harus bisa dijadikan momentum untuk memperkuat nasionalisme dan Pancasila sebagai ideologi negara.
Baca Juga:
Rakerwil Pemuda Pancasila Kalsel Tegaskan Dukungan Penuh untuk Muhidin dan Hasnur
Ahmad Ali menyebut dengan terbukanya akses teknologi informasi masyarakat khususnya anak muda, semakin mudah terekspos oleh ideologi-ideologi yang berpotensi memecah belah bangsa. Untuk itu PP perlu kembali mengobarkan semangat Pancasila.
Wakil Ketua Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Ahmad Ali
Baca Juga:
Soal Pencopotan Khenoki Waruwu sebagai Ketua MPO PP Nias Barat, Era Era Hia Bilang Begini
"Mari kembali kita meneguhkan hati kita, meneguhkan pikiran kita, bahwa Pancasila ini adalah ideologi bangsa yang tidak boleh lagi ditawar-tawar," ungkapnya.
"Bicara tentang sejarah Pemuda Pancasila, salah satu organisasi kepemudaan yang hadir 63 tahun lalu, yaitu organisasi yang dibentuk oleh petinggi Angkatan Darat yaitu Jenderal AH Nasution dan Jenderal Ahmad Yani. Pemuda Pancasila lahir atas tuntutan sejarah saat itu bahwa di tahun 1959 mulai terjadi gejolak yang kemudian 1965 muncul pemberontakan G30S PKI," paparnya.
Menurut Ahmad Ali, ide dasar pendirian PP adalah untuk memastikan dan menjaga Pancasila tetap menjadi ideologi negara.
"Saat itu kita tahu ada muncul kelompok kiri yang coba menawarkan gagasan atau ideologi negara menjadi komunis. Sehingga kemudian PP ini lahir dengan satu misi menjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa," terangnya.
Dia berharap, ke depan PP bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk bagaimana berperan di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam suasana keterbukaan dan liberalisasi politik yang belakangan sudah mulai terasa mengganggu.
"Di mana kebebasan berpendapat di Indonesia sudah semakin terbuka dan membuka ruang bagi kelompok tertentu untuk mencoba menawarkan ideologi baru," ujarnya.
Atas dasar itu, Ahmad Ali meminta kepada seluruh generasi muda agar peduli menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila.
Sementara itu, dalam Rakornas dan Rakernas PP kali ini ditandatangani nota kesepahaman kerja sama antara MPN PP dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) guna memperkuat perekonomian bangsa Indonesia.
"Seluruh elemen bangsa, termasuk Pemuda Pancasila, harus punya andil dalam perekonomian bangsa. Sebagai tindak lanjutnya, kita menandatangani nota kesepahaman antara Pemuda Pancasila dengan Kadin mengenai kemitraan multipihak dalam pembinaan dan penguatan warung Pancasila," urai Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat dalam sambutannya.
"Dimulai dari warung. Di mana ada Pemuda Pancasila di situ kami buat ada warung. Melalui pemberdayaan kader, peran dan fungsi maka Pemuda Pancasila akan menjadi sentral dan berguna bagi masyarakat dan bangsa. Inilah yang saya sebut sebagai pemberdayaan ekonomi yang inklusif," papar Arsjad yang juga wakil ketua umum bidang ekonomi MPN PP ini.
Arsjad juga menyoroti pentingnya keterlibatan kader pemuda Pancasila dalam pemulihan ekonomi, dan mengajak untuk ambil bagian dalam pengembangan UMKM.
Selain memperingati hari jadi, Rakornas kali ini merupakan perpanjangan dari musyawarah wilayah dari provinsi-provinsi di indonesia untuk merumuskan program inti yang akan diusung oleh Pemuda Pancasila dalam dua tahun ke depan.
Acara ini dihadiri Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) PP Japto Soerjosoemarno beserta sejumlah elite PP lainnya diantaranya yaitu Bambang Soesatyo, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Zainudin Amali dan Ahmad Ali. [rds]