“Hal ini mengingatkan kita pada arahan dan pesan Bapak Presiden Jokowi, bahwa bangsa kita ialah bangsa maritim, dan berangkat dari kekayaan kebudayaan dan kekayaan hayati kita, Indonesia memiliki peluang besar untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan yang berbasis dari peradaban Indonesia,” ucapnya.
Sebagai informasi, kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun 2022 terselenggara berkat kerjasama Kemendikbud Ristek dengan TNI-AL. Kegiatan ini berlangsung selama 1 bulan, sejak 1 Juni-1 Juli 2022. Selama sebulan, Muhibah Jalur Rempah yang menumpangi kapal KRI Dewaruci akan menempuh jarak 3.289 mil laut.
Baca Juga:
Walikota Jakarta Pusat Dorong Batik Pakaian Santai
Kegiatan ini diikuti oleh putra-putri terbaik dari 34 provinsi di Indonesia. Peserta pelayaran ini disebut Laskar Rempah. Total laskar rempah yang mengikuti pelayaran sebanyak 143 orang.
Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah telah selesai dilaksanakan dengan melalui tujuh titik singgah, yaitu: (1) Surabaya, (2) Makassar, (3) Baubau dan Buton, (4) Ternate dan Tidore, (5) Banda Neira, (6) Kupang, dan (7) Mojokerto.
Menko PMK berharap, pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga:
BRIN Ajak Peneliti Global Riset Kesehatan Tanah di ICC MAB Maroko
Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah positif untuk pertemuan para pelaku budaya lintas-daerah, serta sebagai sarana diplomasi dan kampanye untuk mengangkat spirit kejayaan rempah kita.
“Selanjutnya saya berharap dan mendukung penuh Jalur Rempah ini dapat diajukan sebagai warisan dunia (World Heritage) kepada UNESCO,” pungkasnya. [qnt]