Oknum polisi tersebut kemudian mengancam bahwa jika terjadi masalah nanti, siapa yang akan bertanggung jawab, sambil menunjukkan sikap arogan.
Bahkan, dia hampir mengusir wartawan jika tidak menaati perintahnya. Oknum tersebut menyarankan agar wawancara dilakukan di tempat lain dan tidak mengambil gambar atau latar belakang gedung SPKT, karena ia khawatir akan terjadi kesalahpahaman publik dan takut mendapatkan teguran dari atasan.
Baca Juga:
Ivan Tersangka Perundungan Siswa dapat Sambutan Selamat Datang dari Tahanan Lain
Wartawan yang melakukan peliputan telah berkoordinasi dengan pihak SPKT sebelumnya, yang meminta mereka untuk berkoordinasi dengan Humas Polda Gorontalo.
Salah satu wartawan telah menghubungi anggota Humas Polda Gorontalo untuk memastikan peliputan tersebut diizinkan.
Pihak humas telah memberikan izin kepada wartawan untuk melakukan peliputan. Namun, di akhir peliputan, wartawan menghadapi tindakan tidak menyenangkan dan intimidasi dengan penyampaian yang arogan di hadapan kuasa hukum dan keluarga korban yang sedang membuat laporan polisi di SPKT Polda Gorontalo.
Baca Juga:
PGRI Angkat Bicara soal Bupati Vs Supriyani: Preseden Buruk Pemerintah Somasi Rakyat
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.