WahanaNews.co | Sekuriti di kantor MUI Pusat, Chaerudin, menceritakan detik-detik kedatangan hingga penembakan Kantor MUI oleh pria bernama Mustopa yang mengaku sebagai nabi. Chaerudin menyebut pria itu awalnya meminta bertemu dengan Ketua MUI.
"Saya terima dia. Beliau itu dengan kata kasar ingin ketemu Ketua MUI. Setelah itu saya ke bagian sekretariat menanyakan bisa nggak Ketua MUI ketemu. Kata bagian sekretariat nggak bisa menerima karena beliau selalu mengirim surat dengan nada ancaman," kata Chaerudin di kantor MUI Pusat, Rabu (3/5/2023).
Baca Juga:
Kapolres Rohil Siap Ciptakan Pilkada Damai dan Bangun Sinergitas Bersama MUI
Dia mengatakan pria tersebut kemudian diamankan. Setelah itu, Chaerudin mengaku memberi tahu bahwa Ketua MUI tidak bisa ditemui. Chaerudin pun mengaku diancam oleh Mustopa.
"Tapi beliau memaksa. Beliau bilang begini, 'Kalau kamu tidak menerima saya ketemu Ketua MUI, saya habisi kamu'. Dia bilang gitu," ujarnya.
Dia menyebut pria tersebut kemudian berjalan, lalu mengangkat tas. Tiba-tiba Mustopa mengeluarkan senjata, yang belakangan diketahui sebagai airsoft gun, dan melepaskan tembakan.
Baca Juga:
Palu Berzikir: Pemkot Palu Peringati 6 Tahun Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi
"Setelah itu dia jalan. Saya nggak tahu dia mengangkat tas, ternyata isinya pistol. Pistol itu isinya. Karena panik, ditembak. Tapi saya nggak ketembak, alhamdulillah. Pelurunya meleset," ujarnya.
Dia mengatakan Mustopa sudah dua kali datang ke kantor MUI. Menurutnya, Mustopa membawa surat berisi ancaman.
"Beliau itu mencurigakan, dengan nada-nada mencurigakan, dengan bawa surat yang berkata-kata seperti nada pengancaman bagaimana gitu. Itu saja sih yang saya tahu," ucapnya.
Sebelumnya, penembakan terjadi di kantor MUI Pusat pada Selasa (2/5) siang. Pelaku penembakan, Mustopa, tewas usai sempat pingsan setelah melakukan penembakan.[eta/detik]