WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia menjamin ketersediaan dana dan logistik nasional secara penuh untuk penanganan dampak bencana di tiga provinsi Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Teddy, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/12/2025), menjelaskan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada jajaran menteri dan kepala lembaga untuk menggunakan dana siap pakai (DSP) dalam penanganan dampak bencana Sumatera.
Baca Juga:
Polda Kaltara Menghadapi Kekurangan 5.755 Personel untuk Optimalisasi Tugas
"Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi agar penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diperlakukan sebagai prioritas nasional. Pemerintah mengerahkan seluruh sumber daya nasional yang tersedia, termasuk jaminan bahwa dana dan logistik nasional tersedia secara penuh. Penggunaan Dana Siap Pakai (DSP) ini ditujukan untuk memastikan bantuan logistik dan semua kebutuhan dapat dikirim segera tanpa hambatan," kata Seskab Teddy.
Dalam kesempatan yang sama, Teddy juga menekankan Presiden Prabowo juga menginstruksikan jajarannya untuk ekstra responsif dalam memenuhi kebutuhan pengungsi selama masa tanggap darurat.
"Presiden juga menginstruksikan seluruh lembaga agar ekstra responsif dan memastikan fokus utama dalam penyelamatan korban, distribusi bantuan, dan pemulihan berbagai fasilitas dan layanan vital. Kebutuhan makanan siap saji, air bersih, kebutuhan harian khususnya untuk perempuan dan anak-anak didorong secepat dan sebanyak mungkin lewat semua jalur yang tersedia," ujar Seskab Teddy.
Baca Juga:
BPBD Temanggung Terus Salurkan Bantuan Air Bersih ke Daerah Kekeringan Meski Hujan
Teddy kemudian menyebut sepanjang periode tanggap darurat yang berlangsung sejak Selasa (25/11) minggu lalu sampai hari ini, lebih dari 50 helikopter gabungan telah dikerahkan untuk menyalurkan logistik via udara. Sementara itu, ada juga tujuh kapal perang (KRI) yang dikerahkan oleh TNI Angkatan Laut untuk membantu evakuasi, serta penyaluran bantuan. Dua dari kapal itu merupakan kapal bantu rumah sakit.
"Tower listrik sedang diperbaiki dengan target 2 hari ke depan dapat kembali menyala di daerah yang sangat terdampak. Kemudian, pasokan BBM secepat mungkin ditambah lewat semua jalur," sambung Teddy menjelaskan informasi terbaru mengenai penanganan bencana.
Sementara itu, terkait penanganan bencana di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Seskab menyebut jalur darat menuju daerah tersebut, yang semula terputus, sejak 2 Desember 2025, telah tersambung kembali.
"Aceh Tamiang, sejak tanggal 2 Desember jalur sudah bisa dilalui jalur darat Medan - Aceh Tamiang. Pasokan logistik sudah bisa tembus," kata Teddy.
Terakhir, Seskab Teddy menegaskan pemerintah juga menelusuri secara serius, mengevaluasi, dan menggelar investigasi mengenai kerusakan lingkungan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang disinyalir memperparah banjir bandang dan longsor di tiga provinsi tersebut.
Banjir bandang menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Selasa, 25 November 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam laman resminya, melaporkan data terbaru per 3 November 2025 jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera per Rabu mencapai 804 jiwa, sementara 634 jiwa masih dinyatakan hilang.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]