WahanaNews.co | Sejumlah pimpinan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menerima mobil dinas mewah seperti Alphard sampai Pajero saat menduduki jabatan tinggi dalam organisasi tersebut.
Hal ini terungkap dalam hasil investigasi majalah Tempo yang bertajuk “Kantong Bocor Dana Umat”
Baca Juga:
Eks Presiden ACT Mohon Dibebaskan dari Segala Tuntutan, Ini Alasannya
President ACT Ibnu Khajar menegaskan, mobil mewah itu dibeli hanya sebagai inventaris lembaga. Mereka membeli kendaraan tersebut untuk mobilitas karyawan dalam menunaikan program.
"Kendaraan mewah dibeli tidak untuk permanen, hanya untuk tugas ketika dibutuhkan, untuk menunaikan program. Jadi semacam invetaris, bukan menetap di satu orang," ujar Ibnu dalam konferensi pers, Senin (4/7).
Ibnu mengatakan kendaraan mewah itu digunakan untuk beberapa hal, seperti memuliakan para tamu hingga masuk ke daerah-daerah tertentu saat melaksanakan program.
Baca Juga:
Ini Tujuan ACT Alirkan Dana Rp 10 Miliar ke Koperasi Syariah 212
"Sebelumnya diberitakan, tentang mobil Alphard. Ini dibeli lembaga untuk memuliakan tamu kami seperi ustaz, tamu yang datang dari bandara, digunakan untuk jemput mereka. Kendaraan ini lebih maksimal untuk membantu masyarakat. Termasuk untuk masuk ke daerah-daerah, untuk operasional tugas kami di lapangan," bebernya.
Selain itu, dia mengatakan telah menjual kendaraan mewah seperti mobil Alphard, Pajero, hingga Honda CRV pada Februari 2022. Dana penjualan mobil tersebut digunakan untuk melanjutkan program yang tertunda.
"Sejak 11 Januari, semua kendaraan sudah kami jual untuk menutupi kewajiban lembaga. Kemarin diberitakan (penggunaan mobil Alphard, Pajero, Honda CRV), tapi Juli awal sudah tidak ada kendaraannya karena kendaraan dijual awal Februari," jelas Ibnu.
"Karena ini sifatnya inventaris, jika lembaga butuh, ya dijual untuk dana program, ini semua diatur manajemen untuk beli invetaris dan kapan dijual," sambungnya.
Ibnu menerangkan, saat ini pimpinan ACT hanya menggunakan mobil-mobik standar untuk operasional.
Selain itu, beberapa mobil yang digunakan juga masih berstatus kendaraan sewa.
"Level ketua yayasan presiden ACT menggunakan Inova lama, adapun Inova ini inova sewaan. Vice President, Direktur Eksekutif, untuk operasional kerja yang digunakan ke kantor berupa Avanza atau Xpander. Ini bukan inventaris lembaga semua, melainkan sebagian masih sewa ke vendor," ucap Ibnu. [rin]