Lebih lanjut, Shamsi mengatakan bahwa jika masalahnya bukan
di Pemerintah Saudi, melainkan di Pemerintah Indonesia, hal ini menjadi rumit.
Ia lantas mempertanyakan apa masalah yang ditemui pihak Indonesia.
"Lalu masalahnya di mana? Benarkah karena vaksin yg dipakai
tidak di-approve oleh Saudi untuk masuk negara itu? Atau benarkah jika memang
ada masalah di teknis pendanaan? Bahwa uang muka belum dibayarkan ke Saudi?"
ujar ulama yang kini berkediaman di Queens, New York, itu.
Baca Juga:
Brigjen Pol Endar Prianto Kembali ke KPK Ternyata karena Ini!
Selain menyakitkan jemaah, juga memalukan. Negara Muslim
terbesar dunia "membatalkan" keberangkatan Haji tahun 2021""
Shamsi menekankan bahwa pemerintah, melalui Kementerian
Agama, bertanggung jawab penuh untuk bisa memberangkatkan para jemaah yang
sudah menunggu bertahun-tahun lamanya untuk bisa beribadah ke Tanah Suci.
"Maka harusnya tidak ada kata "membatalkan". Perjuangkan
hingga the last drop of blood (titik darah penghabisan) agar ada jemaah yang
diberangkatkan," katanya.
Baca Juga:
Shamsi Ali Puji Ucapan Ketum Jokowi Mania
"Kita tahu memang
Saudi membatasi jumlah. Tapi bukan Indonesia yang membatalkan. Kalau dibatasi
nggak apa, tapi "peniadaan" itu melecehkan rasa umat/bangsa," lanjut Shamsi.
Lebih lanjut, Shamsi Ali meminta Pemerintah Indonesia agar
lebih transparan dalam menjelaskan alasan pembatalan, jika memang masalahnya
berada di Indonesia.
"Setahu saya Saudi itu "approachable" (mudah didekati).
Kalau memang masalahnya di pihak Saudi. Kenapa 'pembatalan'? Padahal yang kita
dengar hanya 'pembatasan'," tutup Shamsi.