SEJAUH ini, hanya ada seorang ekonom yang
sanggup merebut kepercayaan untuk menjadi Menteri Keuangan di dua era
kepresidenan.
Ya, itulah Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI di era Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga:
Terima Kunjungan Standard & Poor’s, Menkeu Tegaskan Komitmen terhadap Kebijakan Fiskal yang Prudent
Kepiawaiannya menjadi "koki" untuk mengelola dan mengatasi persoalan
keuangan negara, tak hanya diakui oleh para pemimpin nasional, tapi juga di
tataran global.
Terakhir, Sri Mulyani terpilih menjadi Co-Chair atau Ketua Dewan Koalisi Menteri Keuangan Dunia untuk
Perubahan Iklim atau The Coalition of
Finance Ministers for Climate Action.
Saat ditunjuk menjadi Menkeu pada periode pertama pemerintahan Presiden
SBY (2004-2009), Sri Mulyani menunjukkan kinerja yang memuaskan.
Baca Juga:
Kabupaten Toba Kembali Menerima WTP Atas LKPD Tahun 2024
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode itu berhasil mencapai angka
6,3 persen di tahun 2007.
Selain itu, rasio utang dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia berhasil
diturunkan dalam kurun lima tahun, dari angka 57 persen menjadi 28,3 persen
(Bappenas, 2013).
Pencapaian ini membuat Sri Mulyani dipercaya menjabat lagi pada periode
kedua pemerintahan SBY.