Rafif menyoroti Joko Widodo masih menjadi sosok yang paling dipilih dalam pertanyaan terbuka. Ia beranggapan bahwa publik masih cukup mengapresiasi cara Joko Widodo dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Meski demikian, Rafif memandang peta politik di Indonesia ke depan masih terbuka. Pasalnya masih cukup banyak masyarakat yang belum memutuskan/menolak menjawab dalam pertanyaan terkait elektabilitas capres.
Baca Juga:
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul di Pilgub Jabar
"Masih ada sebesar 41,4 persen masuk kategori tidak tahu/tidak jawab," kata Rafif.
Survei Populi Center ini digelar pada tanggal 21-29 Maret 2022 dengan 1.200 total responden tersebar secara proporsional di 34 Provinsi di Indonesia.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap responden dan menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error (MoE) ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.
Baca Juga:
Supian Suri Ungguli Petahana Imam Budi Hartono di Pilkada Kota Depok 2024: Ada Sentimen PKS tak Calonkan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta
Dalam dua survei lembaga lain sebelumnya, Prabowo, Ganjar, dan Anies pun mendominasi elektabilitas 3 besar capres.
Misal, dalam survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), 7 April lalu menunjukkan Ganjar sebagai kandidat terfavorit. Ganjar memiliki elektabilitas 18,1 persen. Sedangkan Prabowo di peringkat kedua dengan 17,6 persen dan Anies posisi ketiga dengan 14,4 persen.
Sementara dalam survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis 3 April lalu, elektabilitas Prabowo sebagai capres paling tinggi yakni mencapai 21,9 persen. Ganjar di urutan kedua capres dengan elektabilitas 19,8 persen, lalu Anies 16,4 persen.[zbr]