Kebijakan ini bertujuan memastikan subsidi tepat sasaran bagi masyarakat kecil, namun justru menimbulkan polemik.
Keputusan ini mengakibatkan banyak pedagang kecil kehilangan penghasilan dan masyarakat harus mengantre panjang di pangkalan resmi untuk mendapatkan LPG 3 kg.
Baca Juga:
Evaluasi 100 Hari Trump: Kepuasan Publik Anjlok ke 39 Persen
Kritik terhadap minimnya sosialisasi kebijakan ini semakin memperburuk citra Bahlil.
Akibat polemik yang muncul, Presiden Prabowo akhirnya memerintahkan agar pengecer kembali diaktifkan.
4. Satryo Soemantri Brodjonegoro (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)
Baca Juga:
10 Negara Paling Dibenci di Dunia: China, AS, dan Rusia di Urutan Teratas
Survei Indonesia Social Insight (IDSIGHT) mencatat bahwa 78,8% responden memberikan penilaian negatif terhadap Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Hanya 6% yang memberikan penilaian positif, sementara 15,2% netral.
Satryo menjadi sorotan setelah munculnya aksi demonstrasi aparatur sipil negara (ASN) di kementeriannya yang menudingnya sebagai pemimpin arogan.