WahanaNews.co
| Staf Humas KPK,
Tata Khoiriyahmenjadi salah satu dari 75 pegawai KPK yang tak lolos Tes
Wawasan Kebangsaan (TWK)) dan dinyatakan nonaktif.
Tak
lolosnya Tata memicu tanda tanya karena pengalamannya sebagai aktivis
GUSDURian, gerakan yang konsisten merawat warisan nilai kebangsaan dari Gus
Dur.
Baca Juga:
Soal OTT Capim KPK Johanis Tanak dan Benny Mamoto Beda Pandangan
Cerita
soal Tata ini diungkap oleh putri ketiga Gus Dur, Anita Wahid.
Dia
mengatakan bahwa Tata adalah seorang GUSDURian dan asisten personal Alissa
Wahid.
"Tata
adalah seorang GUSDURian. Dulu ia adalah asisten pribadi mbak Alissa. Dia
berasal dari keluarga seorang Kiai. Jadi kalau urusan qunut aja sih (yang
kayanya segitu pentingnya sampai harus ditanyain di TWK) gak udah ditanya lagi
deh. Sejak muda Tata aktif di NU. Secara kultural, praktik-praktik ke-NU-an
sudah mendarah daging buatnya. Komitmennya terhadap toleransi dan kebebasan
beragama sangat kuat, yang akhirnya membawa dia pada Jaringan GUSDURian, di
mana dia secara aktif membantu merintis dan membesarkan Jaringan GUSDURian.
Didikan langsung mbak Alissa. Jadi kalau soal wawasan kebangsaan udah nggak
perlu diragukan lagi," tulis Anita Wahid dalam situs resmi GUSDURian, Rabu
(12/5/2021).
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Dia
bercerita bahwa Tata masuk KPK pada tahun 2017 sebagai staf Humas.
Menurut
Anita, Tata adalah seorang pekerja keras yang tak jarang rela begadang jika ada
OTT KPK.
Anita
mengungkap cerita Tata saat dikabarkan tak lolos TWK. Tata saat itu menduga dia
tak lolos karena tak setuju kebijakan pemerintah merevisi UU KPK.