Paparan konten-konten vulgar yang berlebihan telah mengikis sensitivitas masyarakat terhadap nilai-nilai sakral dalam seksualitas.
Adapun pendekatan ketiga, yakni teori evolusi, mencoba menjelaskan kekerasan seksual sebagai dorongan naluriah yang primitif untuk mempertahankan keturunan.
Baca Juga:
Dikira Direkam, Dokter di Medan Ngamuk dan Aniaya Rekan Sejawatnya
Meskipun begitu, Reza menegaskan bahwa pemahaman ini bukan untuk membenarkan tindakan kriminal tersebut, melainkan untuk memahami aspek terdalam dari perilaku manusia.
Dalam kasus pemerkosaan oleh dokter PPDS Unpad, Reza menilai bahwa faktor pekerjaan turut memengaruhi. Dunia kedokteran dikenal memiliki beban kerja tinggi, jam kerja panjang, tekanan mental berat, serta rutinitas yang monoton.
"Dalam kondisi itu, seks bisa dipersepsikan sebagai kompensasi atas kejenuhan yang menumpuk," kata Reza.
Baca Juga:
Pakai Produk China, Busana Jubir Gedung Putih Karoline Leavitt Jadi Sorotan
Namun, ia juga menekankan adanya faktor eksternal yang turut mendorong tindakan kriminal ini, yakni keberadaan peluang dan lemahnya sistem pengawasan.
Di tengah menurunnya standar etika dan lemahnya kontrol institusi, pelaku merasa memiliki ruang untuk bertindak semaunya.
"Ketika etika ditanggalkan dan pengawasan melemah, di situlah celah dimanfaatkan untuk mencari kepuasan pribadi, bahkan dengan cara yang melanggar hukum," tambahnya.