“Persediaan minyak di sini sudah banyak, terutama minyak dalam kemasan dan sudah bagus. Pengiriman MINYAKITA di Jawa Timur juga sudah dilakukan, namun memang perlu dilakukan pemerataan distribusinya ke seluruh pasar, baik di Jawa Timur maupun di daerah - daerah lainnya di Indonesia,” ujar Mendag.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan juga telah bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan menyalurkan sebanyak 1.200 ton atau 1,32 juta liter MINYAKITA.
Baca Juga:
Kasus Impor Gula, Kejagung Buka Peluang Tetapkan Tersangka Baru
Pada 11 Agustus 2022 melalui Pelabuhan Tanjung Priok disalurkan 40 kontainer atau sekitar 700 ton dengan tujuan Kupang sebanyak 21 kontainer atau 351,5 ton; Timika 6 kontainer atau 100,5 ton; dan Merauke sebanyak 13 kontainer atau 217,7 ton; termasuk sebelumnya juga BKP telah mengirimkan MINYAKITA ke Papua Barat sebanyak 271 ton (301.000 liter) dan ke Papua 245 ton (272.000 liter).
Perkembangan Harga dan Distribusi Migor Curah
Berdasarkan pantauan harian Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan di 216 pasar di seluruh Indonesia, harga minyak goreng curah secara rata-rata untuk Jawa-Bali telah di bawah HET Rp14.000. Per 12 Agustus 2022, harga minyak goreng curah Jawa-Bali Rp12.895/liter atau urun 3,72 persen jika dibandingkan bulan lalu.
Baca Juga:
Soal Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi, Cak Imin Mengaku Sedih
Sementara, rata-rata harga nasional minyak goreng curah telah mencapai level harga Rp14.000-14.100/liter, turun sebesar 8,63 persen dibandingkan bulan lalu. Rata-rata harga di seluruh provinsi juga menunjukkan tren penurunan, seperti di wilayah Sumatra Rp13.166/lt; Sulawesi Rp13.592/lt; Kalimantan Rp13.821/lt; serta Maluku dan Papua sebesar Rp18.533/lt.
Adapun harga minyak goreng curah di wilayah selain pulau Jawa-Bali, Sumatra, dan Kalimantan yang masih belum sesuai HET menggambarkan adanya tantangan logistik yang dihadapi dalam proses pendistribusian minyak goreng curah rakyat di Indonesia bagian timur.
Minyak goreng curah rakyat (MGCR) sudah tersedia di 19.250 pengecer mitra Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE) yang tersebar di 278 kabupaten/kota di 27 provinsi dengan tanda khusus/spanduk HET.