WahanaNews.co | Sejumlah pengendara ojek online (ojol) merasa keberatan dikenai jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) yang rencananya akan diterapkan di Jakarta.
Sebab, menurut mereka, ojol juga merupakan kendaraan umum.
Baca Juga:
Marhaen di Era Digital : Perjuangan Driver Ojek Online Melawan Penindasan Gaya Baru
Penolakan itu salah satunya disampaikan oleh pengendara ojol bernama Ridwan (27).
Menurut Ridwan, jalan berbayar akan memberatkan pengendara ojol karena penghasilan mereka yang tidak seberapa.
"Saat ini keberatan ya, soalnya kita juga pengemudi ojol penghasilan juga nggak seberapa terus situasi sekarang mau dapat orderan susah, apalagi kalau ada yang berbayar gini itu nambah beban juga," kata Denis saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga:
RUU Transportasi Online Butuh Waktu, Ketua Komisi V DPR: Tak Bisa Selesai Besok
Apalagi, kata Ridwan, pengemudi ojol tidak bisa memprediksi lokasi orderan yang masuk. Terlebih, mobilitas ojol sepenuhnya berada di jalanan.
"Kita ojol di Jakarta keliling, nggak bisa menentukan (lokasi orderan). Kalau sebagai pengemudi ojol yang kesehariannya di jalan kita kurang setuju," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Denis (23).