Renggo Khadafi (11), siswa kelas V SD di Jakarta Timur, meninggal karena dipukuli kakak kelasnya. Penyebabnya sepele, pisang goreng yang dipegang kakak kelas jatuh tersenggol Renggo.
Fajar Murdianto (12), siswa kelas V SDN Klumprit 1 Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, juga tewas, diduga karena dikeroyok teman sekolahnya.
Baca Juga:
SDN 001 Kepenghuluan Kencana Rokan Hilir Ludes Dilalap Si Jago Merah
Kasus perundungan (bullying) anak di sekolah di Indonesia sangat parah.
Perilaku ini sudah terjadi di hampir seluruh sekolah di Indonesia.
Pendidikan yang seharusnya memanusiakan manusia, kerap menjadi tempat suburnya praktik-praktik kekerasan.
Baca Juga:
Dana Alokasi Khusus Demi Pendidikan Majene. Kabid : Pekerjaan Harus Sesuai.
Anarkisme anak SD tersebut mencerminkan betapa dunia pendidikan gagal dalam pembentukan manusia yang berilmu pengetahuan dan bertakwa kepada Tuhan.
Pendidikan yang menjadi basis dan kawah candradimuka peradaban, jelas menghadapi tantangan yang makin rumit dan kompleks.
Dunia pendidikan tak hanya dituntut untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa didik, tetapi juga harus mampu menjalankan peran dan fungsinya untuk menaburkan, menanamkan, menyuburkan, dan sekaligus mengakarkan nilai-nilai akhlak dan budi pekerti sehingga keluaran pendidikan benar-benar menjadi sosok yang ”utuh” dan ”paripurna”; menjadi pribadi yang berkarakter jujur, rendah hati, dan responsif terhadap persoalan-persoalan kebangsaan.