Konsep ilmu dan kekuasaan terdasar pada sebuah teori dikemukakan oleh Francis Bacon, knowledge is power.
Bacon tak mengidealkan bagaimana otoritarianisme terjadi.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Mulai Latihan Paskibraka untuk HUT RI ke-79 Tahun 2024
Kuasa ilmu yang dimaksudkan tentu saja adalah daur di dalamnya berupa tata aturan atau disebut metode ilmiah.
Bahwasannya, ilmu senantiasa menjadi sebuah proses penyangsian terhadap sesuatu hal dengan didasari pada berpikir kritis, bersikap ilmiah, dan bertindak masuk akal.
Teori muncul dan kemudian menjadi kesepakatan komunal sebagai konsep keberadaan paradigma.
Baca Juga:
Tokoh Papua Ali Kabiay Mengajak Warga Hindari Provokasi dan Jaga Perdamaian
Ilmu memperlihatkan bahwa kebenaran dihasilkannya tak mutlak, melainkan itu bersifat sementara.
Ilmu pengetahuan juga tidak menjadikan perdebatan di kalangan para ilmuwan sampai harus membawa ke meja hijau saat ada sanggahan demi sanggahan.
Dengan demikian, ilmu mempersyaratkan adanya sikap keterbukaan baik di kalangan masyarakat ilmiah sendiri maupun publik.