KEMISKINAN bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi sebuah persoalan yang berakar pada ketidaksetaraan struktural yang berlangsung lama.
Istilah "kemiskinan sistemik" merujuk pada situasi di mana individu atau kelompok masyarakat terperangkap dalam siklus kemiskinan yang dihasilkan oleh kebijakan ekonomi, politik, dan sosial yang tidak adil.
Baca Juga:
Babinsa Laksanakan Patroli Karhutla bersama warga di desa Di Wilayah Binaan
Kondisi ini menghalangi mereka mendapatkan akses ke pendidikan, kesehatan, pekerjaan yang layak, dan kesejahteraan.
Akibatnya, generasi demi generasi hidup dalam keterbatasan tanpa peluang untuk bangkit. Jejak kemiskinan sistemik dapat dilihat di berbagai aspek kehidupan, dari daerah pedesaan yang terpencil hingga kantong-kantong urban yang miskin.
Realitas ini menunjukkan bahwa kemiskinan bukan sekadar kurangnya uang, melainkan ketidakmampuan individu dan kelompok untuk memperoleh hak-hak dasar mereka.
Baca Juga:
Persentase Kemiskinan di Kabupaten Dairi Terjun Bebas ke Level Terendah Sejak 2015
Konsekuensi dari kemiskinan sistemik sangat luas. Bukan hanya menimbulkan penderitaan individu, tetapi juga berdampak pada stagnasi ekonomi nasional, ketidakstabilan politik, serta peningkatan ketegangan sosial.
Ketika masyarakat terus-menerus terperangkap dalam kemiskinan, kapasitas mereka untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi menjadi sangat terbatas.
Anak-anak dari keluarga miskin cenderung mengalami kesulitan dalam pendidikan, sehingga memperbesar kemungkinan mereka tetap berada dalam lingkaran kemiskinan.