Pada periode 1990-1998, harga lahan industri di KI wilayah Bekasi tumbuh 6 persen per tahun. Sementara harga lahan industri di Karawang, dalam periode 1993-1998 tumbuh 4 persen per tahun.
Aksesibilitas jalan tol yang baik dari Bekasi-Karawang ke berbagai arah menuju Pelabuhan Tanjung Priok, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyebabkan KI di koridor timur sangat diminati perusahaan manufaktur berskala internasional terutama industri otomotif dalam periode 2010-2013.
Baca Juga:
Korlantas Polri akan Lakukan Rekayasa Lalu Lintas pada Arus Mudik Lebaran 2023
Hal ini terlihat dari peningkatan harga lahan industri yang sangat signifkan dalam periode ini yakni 49 persen per tahun di Bekasi dan 30 persen per tahun di Karawang.
Beroperasinya industri manufaktur besar di KI koridor timur Jakarta ini juga mendongkrak nilai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Bekasi dan Karawang yang tercatat tertinggi di seluruh Indonesia.
UMK 2022 Kota Bekasi tercatat sebesar Rp 4,8 juta, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang masing-masing bernilai sama yakni Rp 4,7 juta.
Baca Juga:
Jelang Libur Nataru, Kementerian PUPR Pastikan Infrastruktur Lintas Jawa Siap Dilalui
Hingga saat ini pun, Bekasi dan Karawang masih menyandang sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi Nasional dengan kontribusi angka 60 persen, menurut data Himpunan Kawasan Industri (HKI).
Fenomena serupa juga terjadi Provinsi Jawa Tengah, kehadiran ruas Jalan Tol Trans-Jawa ruas Tol Semarang-Batang memicu bertambahnya KI baru.
Sebelum tahun 2016, KI di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo ini berpusat di Semarang, dengan pertumbuhan yang sangat minimal dalam periode 15 tahun.