Resep inilah yang dilakukan oleh China untuk mengeliminasi kemiskinan ke level paling minimal.
Yuen Yuen Ang, penulis buku How China Escaped the Poverty Trap (2016), menyampaikan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan di China bertumpu pada pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga:
Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Akar Rumput, Pemdes Anggoli Salurkan BLT Dana Desa 2025
Meskipun ekses negatif seperti permasalahan ketimpangan juga dialami oleh China, pertumbuhan ekonomi tersebut memiliki efek pengganda (multiplier effect) pada pendapatan nasional dan individu serta meningkatnya standar kehidupan warga.
Dalam empat dekade terakhir, lebih dari 800 juta penduduk China lepas dari jerat kemiskinan sebagai hasil dari pesatnya pembangunan nasional.
Jika membandingkan kedua negara dengan indikator pertumbuhan ekonomi pada titik mula yang sama, Indonesia perlu mengejar pertumbuhan ekonomi setidaknya di atas 6 persen.
Baca Juga:
Dana Desa 2025: Pemdes Aek Gambir Salurkan BLT, Insentif Kader dan Guru
Pada tahun 2016, ekonomi China berhasil tumbuh 6,8 persen dan sampai pada tahun-tahun berikutnya terus tumbuh di kisaran 6 persen, kecuali pada tahun 2020 di mana ekonomi China hanya tumbuh 2,3 persen karena efek pandemi Covid-19.
Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen dalam lima tahun terakhir perlu bekerja keras untuk mengejar capaian China menekan kemiskinan ekstrem nol persen dengan menggenjot produktivitas ekonominya.
Sementara target pertumbuhan ekonomi terus direvisi ke angka yang lebih realistis.