Hari ini, Minggu (11/8/2024), sebuah video viral memperlihatkan pernyataan pengunduran diri Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto. Video ini telah beredar luas di masyarakat dan menjadi perhatian publik.
Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar jelas mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan berbagai spekulasi. Padahal, Airlangga dijadwalkan menyelesaikan masa jabatannya hingga Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember 2024, yang tinggal beberapa bulan lagi.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Langkah mendadak ini menimbulkan dugaan adanya masalah serius yang sedang dihadapinya, sehingga memaksa Airlangga untuk mundur sebelum waktunya. Pengunduran diri ini tentu menciptakan preseden buruk bagi seorang ketua umum partai yang memilih mundur tepat menjelang Munas.
Stabilitas dan konsolidasi internal partai kini menjadi perhatian utama, mengingat peran krusial ketua umum dalam mengarahkan jalannya partai. Keputusan ini juga mengundang spekulasi terkait dinamika politik nasional.
Pengunduran diri Airlangga terjadi hanya beberapa bulan sebelum pergantian Presiden dari Joko Widodo kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang dijadwalkan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Umumkan 150 Pengurus Baru DPP Partai Golkar
Padahal, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga telah memainkan peran penting dalam mendukung Prabowo sebagai Presiden terpilih.
Selain itu, Partai Golkar berhasil menambah perolehan suara dan kursi di parlemen, menjadikannya pemenang pemilu kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Prestasi ini merupakan pencapaian besar dari kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Oleh karena itu, pengunduran dirinya sebelum tuntasnya pembahasan kabinet Prabowo dianggap aneh dan mengejutkan. Hal ini menimbulkan spekulasi adanya tekanan politik atau kesepakatan yang belum diketahui publik.