Kini kami di kelilingi oleh penjahat dan gembong yang haus perang , dan haus akan minyak. Kehidupan sangat susah , kemiskinan meningkat dan siang malam kami hidup dalam ketakutan.
Penyesalan selalu datang terlambat.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Nikmati lah sekarang hasil Saracen orang yang haus akan kekuasaan dan minyak.
Belajarlah dari dari pengalaman dan belajarlah dari sejarah.
Cukup sudah Libya, Irak, Suriah dan beberapa negara di Timur Tengah yang hancur dan seluruh rakyat yang terlibat menghancurkan negaranya menyesal yang sudah terhasut propaganda barat fitnah hoax.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Indonesia tak boleh mengikuti jejak kehancuran akibat kebodohan dan kekonyolan dari libya. Negara kita mempunyai pemimpin yang berani. Presiden Jokowi membuktikan itu semua kepada rakyat Indonesia. Beberapa waktu yang lalu Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa di Badan Penyelesaian Sengketa atau Dispute Settlement Body (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel sejak awal 2020.
Namun presiden Jokowi tetap mempunyai pendirian kuat mengenai kebijakan larangan ekspor bijih nikel. Sekalipun, dinyatakan kalah dalam gugatan Uni Eropa di laporan panel Badan Penyelesaian Sengketa atau Dispute Settlement Body (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Presiden Jokowi akan tetap melanjutkan pelarangan ekspor bijih nikel yang sudah diberlakukan sejak Januari 2020.