Selama 90 menit laga, anak asuhan Fakhri Husaini itu gagal mencatatkan satu pun tembakan ke gawang Papua yang dikawal Adzib Al Hakim Arsyad.
Bahkan, Aceh harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-64 karena gelandang Muharrir mendapatkan kartu kuning kedua.
Baca Juga:
Tutup Peparnas XVI Papua, Jokowi: Bukan Hanya Torang Bisa, Tapi Torang Hebat!
Ricky mengungkapkan, timnya mampu melewati tujuh pertandingan dengan selalu meraih kemenangan berkat kerja keras yang luar biasa dua tahun terakhir.
Papua menjadi tim paling produktif dengan 22 gol, sekaligus tim paling minim kebobolan karena hanya kemasukan empat gol.
”Kami telah melewati 102 pertandingan uji coba sebelum tampil di ajang PON. Hubungan seluruh anggota tim sangat harmonis, lalu kami juga memiliki kekuatan mental yang amat membantu kami mengatasi setiap tantangan di seluruh pertandingan,” ungkap Ricky.
Baca Juga:
Jawa Barat Berambisi Kawinkan Juara PON dan Peparnas 2021
Setelah memenuhi target emas, hal itu membuat tim sepak bola putra Papua akan diguyur bonus dari sejumlah pihak, salah satunya PT Freeport Indonesia.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengapresiasi prestasi tim sepakbola putra Papua yang meraih emas di ajang PON Papua 2021.
Ia menyatakan, pihaknya akan memberikan bonus Rp 1 miliar. [dhn]