WahanaNews.co | Sufmi Dasco, Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, membantah dan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menawarkan kursi menteri kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Oleh karena itu, jika ada spekulasi mengenai tawaran menteri, itu hanya sebatas harapan belaka, atau lebih tepatnya disebut sebagai "Ngarep Ditawari Jabatan Menteri.” Berdasarkan perhitungan KPU, Prabowo keluar sebagai pemenang dalam Pilpres 2024 mengalahkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Baca Juga:
Drajad Wibowo Bahas Rencana Pembentukan Kementerian Perumahan oleh TKN Prabowo-Gibran
Daripada mengasumsikan opini yang terkesan menyiratkan tawaran jabatan menteri, lebih baik untuk tetap teguh dengan sikap 'Nana Korobi Yaoki', yang berarti bangkit delapan kali setelah jatuh tujuh kali.
Capres Anies dan Ganjar sebaiknya mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, yakni kekalahan dalam sengketa pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Sebagai manadiketahui, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tengah bersengketa terkait hasil Pilpres 2024 di MK.
Baca Juga:
Soal Sandiaga Uno Gabung PPP, Dasco: Saya pikir itu tidak perlu dijadikan polemik
Beberapa tuntutan dalam petitum permohonan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke MK telah mereka sampaikan. Intinya, meminta Gibran didiskualifikasi hingga pemilu ulang dan/atau pemungutan suara ulang (PSU).
Dalam hal ini, saya memperkirakan MK kemungkinan besar akan menolak gugatan tersebut dengan 99% kemungkinan. Jika MK menolak, penting bagi semua pihak untuk menerima dan menghormati keputusan tersebut.
Dalam konteks ini, bagi Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, ini adalah pengalaman berharga. Kekalahan dalam pilpres ini adalah hal yang wajar, tidak perlu terlalu dipermasalahkan. Tetap tenang, masih ada kesempatan lain di masa depan. Jangan terlalu sedih atau patah semangat.