Gradien elevasi muka laut pada 23 Mei 2022 itu lah yang diduga memiliki peluang menciptakan debit aliran banyak dan kuat dari arah laut menuju ke darat.
Debit aliran massa air ini, ada yang overtopping atau melimpas membanjiri darat melewati bagian atas tanggul hingga menjebol tanggul.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Widodo menilai tanggul yang jebol dipengaruhi penurunan permukaan tanah. Sebab, tanah di pesisir Semarang merubakan tumpukan sedimentasi yang kemungkinan belum cukup keras.
"Fenomena pasang harus terus dipantau dengan memperhatikan dampak perubahan iklim seperti cuaca ekstrem. Mengingat, pasang surut permukaan laut bisa berpotensi bencana karena dipengaruhi angin kencang dan hujan," pungkasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.