WahanaNews.co | Gempa Garut dengan kekuatan M 6,4 pada Sabtu (3/12/2022) pukul 16.49 WIB terasa di sejumlah wilayah lain, termasuk Cianjur, Jawa Barat.
Akan tetapi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gempa Garut tidak berhubungan dengan gempa Cianjur.
Baca Juga:
Siklon Errol Muncul dari Laut, Cuaca Ekstrem Mengintai NTT hingga 19 April
"Gempa Garut tidak ada kaitan dengan Gempa Cianjur, karena beda sumber," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sabtu (3/12/2022).
Beredar isu bahwa gempa Garut bersumber dari Sesar Garsela yang belakangan dikonfirmasi tidak tepat atau hoaks.
"Gempa Garut akibat deformasi dalam slab Lempemg Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jabar di kedalaman 109 km," tulis Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG.
Baca Juga:
BMKG: Kemarau 2025 Diprediksi Singkat, Petani Bisa Untung tapi Juga Terancam
Gempa tersebut, kata Daryono, disebut dengan Intraslab Earthquake. Gempa jenis ini memiliki karakter mampu memancarkan energi rilis yang lebih besar daripada gempa sekelasnya dari sumber lain.
Senada, melansir dari laman Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, gempa Garut disebabkan oleh aktivitas penunjaman atau subduksi yang disebut sebagai gempa bumi intraslab.
Lalu, apa itu Sesar Garsela?