Kelemahan Entry Data
Sirekap sejauh ini masuk jajaran trending topic di Twitter nasional imbas banyak kesalahan input data dari formulir C1 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke aplikasi tersebut.
Baca Juga:
Legal Standing Kuasa Hukum KPU Terkait Gugatan di PTUN Dipertanyakan PDIP
Drone Emprit, lembaga analis media sosial, mengilustrasikan satu kesalahan Sirekap yang mencakup penambahan atau peng-inputan 3,5 juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lampung.
Efeknya, perolehan suara pasangan calon nomor 1 tiba-tiba melonjak menjadi 31,9 persen, menggembirakan pendukungnya.
Namun, dalam hitungan menit, angka tersebut berubah menjadi 25,4 persen. Dampaknya, kegembiraan pendukung berubah menjadi kekecewaan, dengan beberapa menuduh adanya manipulasi dalam sistem Sirekap.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Teken Keppres Pemberhentian Tidak Hormat Hasyim Asy'ari
"Netizen tidak tahu kalau kesalahan entri itu sudah dibetulkan, sehingga yang terakhir adalah perolehan yang benar," menurut Drone Emprit.
Drone Emprit juga menyebut Sirekap 2024 milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapat sentimen yang sangat negatif di media sosial imbas sejumlah kesalahan input data.
"Sentimen negative tinggi: Di semua kanal media sosial, Sirekap mendapat sentiment negative yang teramat sangat tinggi, di Twitter 85%, TikTok 70%, di YouTube 90%," ungkap Ismail Fahmi, Pendiri Drone Emprit, dalam unggahan analisisnya di X atau Twitter, Jumat (16/2/2024) lalu.