"Gunungapi extinct merupakan gunungapi yang sistem magmanya telah padam atau berakhir," jelas Mirzam.
Contoh gunungapi kategori ini antara lain Gunung Thielsen di Oregon dan Gunung Baluran di ujung timur Pulau Jawa.
Baca Juga:
Pakar Ekonomi UGM: Bobibos Jangan Buru-buru Diedarkan, Belajar dari Blue Energy di ERA SBY
Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan gunungapi terbanyak di dunia.
"Sekitar 16% gunungapi dunia, atau 127 gunungapi, berada di Indonesia," uja Mirzam yang juga menjabat sebagai Scientific Advisor Global Volcano Risk Alliance.
Besarnya jumlah penduduk yang tinggal di lereng gunungapi ikut menambah kerentanan. Lebih dari 350 juta orang di dunia hidup dalam radius 30 km dari gunungapi aktif atau berpotensi aktif, dan 29 juta di antaranya berada kurang dari 10 km dari kawah.
Baca Juga:
Kebocoran Pajak RI, Pakar Ungkap ada 5 Titik
Ia juga menyoroti minimnya sistem pemantauan global. Menurutnya, kurang dari 50% gunungapi di dunia dilengkapi dengan pemantauan yang memadai.
Kasus letusan dahsyat El Chichón di Meksiko pada 1982 serta kebangkitan Sinabung menjadi pengingat bahwa gunungapi dormant pun dapat menimbulkan bahaya besar.
Mirzam menekankan pentingnya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dinamika gunung api. Sebab itu adalah cara terbaik untuk hidup harmonis bagi masyarakat yang tinggal di kawasan ring of fire.