Menurut analisis 2012 yang diterbitkan dalam The Bulletin of the Atomic Scientists, dampak dari 100 senjata nuklir yang jatuh di Hiroshima dapat menurunkan suhu di seluruh dunia hingga terjadinya Little Ice Age sekitar tahun 1300 hingga 1850 yang mengakibatkan gagal panen dan kelaparan dalam skala luas.
Dalam studi terpisah, pada 2014, empat ilmuwan atmosfer dan lingkungan AS memodelkan efek samping dari konflik yang juga mengeksplorasi efek ledakan 100 hulu ledak. Hasilnya, lima megaton jelaga dan abu akan memenuhi langit yang menghasilkan "musim dingin nuklir".
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Setelah satu tahun pasca ledakan nuklir, suhu rata-rata permukaan bumi akan turun sekitar 2 derajat. Dan setelah lima tahun, bumi akan menjadi tiga derajat lebih dingin dari sebelumnya.
Selain itu, dua puluh tahun ke depan setelah ledakan nuklir bumi akan memanas hingga satu derajat. Lima tahun setelah ledakan, curah hujan juga disebut akan akan mencapai 91 persen dari level saat ini.
Setelah 26 tahun, kita masih akan melihat 4,5 persen lebih sedikit hujan daripada sebelum perang dan akan menyebabkan kondisi kekeringan global. Bergantung pada wilayahnya, musim tanam akan menjadi 10 hingga 40 hari lebih pendek, yang mengakibatkan kelaparan yang meluas.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
Lapisan ozon akan berkurang karena radiasi, pada akhirnya menjadi 25 persen lebih tipis selama lima tahun pertama setelah peristiwa tersebut. Setelah 10 tahun, akan ada beberapa pemulihan, tetapi masih 8 persen lebih tipis yang akan mengakibatkan peningkatan kanker kulit dan kulit terbakar.
Peningkatan sinar ultraviolet akan membahayakan kehidupan tumbuhan dan hewan yang selamat dari ledakan awal.
Penelitian yang sama mengatakan tidak perlu 100 rudal untuk menguji teori-teori itu. Bom B83 modern Amerika Serikat 80 kali lebih kuat daripada senjata yang menghantam Hiroshima. Rusia juga telah menguji senjata yang bahkan lebih kuat.