Jika manusia dan mamalia lainnya bisa mati akibat cuaca dingin, namun ada beberapa spesies yang dapat menghadapi suhu dingin yang ekstrem dengan cara memproduksi protein antibeku.
Namun, menurut peneliti, tidak ada spesies yang mampu memproduksi protein antibeku dengan jumlah yang sangat melimpah seperti yang dilakukan ikan siput di perairan Greenland.
Baca Juga:
4 Olahraga yang Bisa Dilakukan untuk Mengisi Akhir Pekan
Ikan siput adalah spesies ikan perairan kutub yang dapat mengalami biofluoresensi, yang dapat memancarkan cahaya berwarna hijau dan merah.
Kemampuan ikan siput atau snailfish ini dalam memproduksi protein antibeku yang sangat banyak telah menarik perhatian para ilmuwan.
Mereka pun memutuskan untuk melihat lebih dekat dan peneliti menyadari bahwa ikan ini memiliki dua jenis keluarga gen yang berbeda yang dikodekan untuk antibeku.
Baca Juga:
Mengenal Tanaman Romantis Tapi Parasit 'Mistletoe'
“Kami sudah tahu bahwa ikan siput kecil ini, yang hidup di perairan yang sangat dingin, menghasilkan protein antibeku, tetapi kami tidak menyadari betapa penuhnya protein itu – dan jumlah upaya yang dilakukan untuk membuat protein ini,” ungkap Gruber.
Temuan studi ini telah dipublikasikan tim ilmuwan di American Museum of Natural History dan City University of New York, di jurnal Evolutionary Bioinformatics.