Dilansir dari situs indomiliter, ranpur ini datang pada awal dekade 60-an guna mendukung kampanye operasi Trikora saat itu yang akan merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.
Ranpur BTR-152 ini didatangkan pada masa tersebut bersamaan dengan berbagai alusista dari blok timur yang memang dikenal sangat mendukung kampanye Trikora di Irian Barat.
Baca Juga:
Curah Hujan Tinggi Picu Banjir di Tapteng, Ratusan Rumah Terendam
Namun, ranpur ini jarang diketahui namanya oleh khalayak umum karena memang jarang digunakan selain juga pensiun dini dari dinas TNI.
Pada saat itu divisi KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) atau yang kini menjadi Marinir merupakan pengguna ranpur ini.
2. Dibangun Berdasarkan Kendaraan Tempur Jerman
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Ranpur BTR-152 terbilang memiliki desain yang cukup klasik khas dari era 1940-an hinggan 1950-an. Hal ini dikarenakan ranpur ini memakai desain yang sama dari kendaraan-kendaraan era perang dunia ke-2.
Dilansir dari situs tanks-encyclopedia, BTR-152 didesain dari ranpur Sd.Kfz.251 buatan Jerman dan kendaraan M3 half-track dari Amerika Serikat. Kendaraan ini mulai di uji coba tahun 1949 sebelum diproduksi massal di tahun 1950.
Kendaraan ini berfungsi sebagai kendaraan angkut personil (Armoured Personel Carrier) yang mampu membawa 18 orang penumpang dan 2 awak kendaraan. Kendaraan ini mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 70 km/jam dan memiliki daya jelajah hingga 650 km.