Untuk sistem persenjataannya meliputi sepucuk senapan mesin kaliber 12.7 mm di bagian depan kendaraan dan sepucuk senapan mesin kaliber 7.62 mm di bagian belakang. Ranpur dini diketahui dioperasikan oleh banyak negara, khususnya negara-negara yang berhaluan blok timur.
3. Pensiun Karena Biaya Operasional Tinggi
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Seperti yang telah dijelaskan di atas, pensiunnya ranpur BTR-152 dalam dinas militer Indonesia dipengaruhi oleh susahnya suku cadang pasca perubahan politik di tahun 1965.
Selain itu, beberapa pengamat menyebut ranpur ini kurang cocok digunakan dalam medan tropis seperti Indonesia dan memiliki biaya operasional yang cukup mahal dibandingkan ranpur-ranpur lainnya seperti BTR-50 dan BTR-40.
Oleh karena itu, ranpur BTR-152 yang dimiliki oleh KKO-AL saat itu diketahui pensiun pada menjelang akhir dekade 1960-an. Kini, beberapa unit ranpur tersebut masih tersimpan di beberapa museum di Indonesia.[ast/yoursay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.