WAHANANEWS.CO, Jakarta - Startup AI asal China, DeepSeek, mencuri perhatian dunia saat meluncurkan model R1 di awal tahun.
Teknologi ini disebut menyaingi kecanggihan model AI asal AS dengan biaya yang jauh lebih rendah, membuat saham raksasa teknologi AS terpukul.
Baca Juga:
Hadiri Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025 di Belgia, Dewan Pers Sebut AI Peluang Sekaligus Ancaman
Keberhasilan itu mendorong India untuk unjuk gigi. Startup AI Sarvam AI meluncurkan model bahasa besar (LLM) bernama Sarvam-M, yang dikembangkan dari Mistral Small dan memiliki 24 miliar parameter.
Model ini mendukung sepuluh bahasa lokal seperti Hindi, Bengali, Kannada, Gujarati, dan Malayalam.
Namun respons publik terhadap Sarvam-M tergolong mengecewakan.
Baca Juga:
Pendiri Microsoft Bill Gates, di Depan Prabowo Bicara AI untuk Pendidikan dan Pertanian
Dua hari sejak dirilis, Sarvam-M hanya diunduh sebanyak 334 kali di platform Hugging Face, menurut laporan AnalyticsIndiaMag pada Senin (26/5/2025).
Investor dari Menlo Ventures, Deedy Das, mengkritik keras minimnya minat publik. Ia menyebut, "Ini memalukan," sambil membandingkan Sarvam-M dengan model buatan mahasiswa Korea yang telah diunduh 200.000 kali dalam waktu singkat.
Sarvam-M bukan satu-satunya model AI India yang gagal menarik perhatian. LLM bernama Param-1 dari BharatGen juga hanya mencatat 12 unduhan sejak peluncurannya.