"Dengan kondisi hujan deras pada (31/12) lalu, hujan sedang saja di wilayah Semarang dan Jawa Tengah berpotensi banjir. Karena tanahnya sudah jenuh," tuturnya.
Dikatakannya, teknik modifikasi cuaca dilaksanakan oleh Badan Riset dan Inovasi (BRIN),BNPB, TNI Angkatan Udara (AU), dan mendapat dukungan data dari BMKG.
Baca Juga:
Viral Gunung Baru di Grobogan: Muncul dari Tanah, Semburkan Lumpur dan Gas Mematikan
"Teknik itu membuat curah hujan turun drastis di wilayah Jawa Tengah. Sekarang ini curah hujan hanya di bawah 10 milimeter. Sebelumnya hanya 90 hingga 100 milimeter," ujarnya.
Ia menuturkan sepekan kedepan akan berpotensi curah hujan lebat di sejumlah titik di Jateng.
Oleh sebab itu mengantisipasi hujan lebat maka dilaksanakan modifikasi cuaca.
Baca Juga:
Bus Rombongan Pengadilan Tinggi Jateng Tabrak Pemotor, Satu Tewas
"Potensi hujan lebat masih ada. Karena kita masuk di musim penghujan. Puncak musim penghujan Januari dan Februari," imbuhnya.
Ganjar koordinasi dengan BNPB dan BMKG
Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai angin kencang.