WahanaNews.co | Pertanyaan ini mungkin sempat terbesit di pikiran kita. Mengapa penggunaan pupuk kimia dalam pertanian dapat memicu terjadinya pemanasan global?
Meskipun pupuk memiliki manfaat bisa menyuburkan tanaman dan menghasilkan panen yang unggul, ternyata pupuk kimia juga bisa menyebabkan pencemaran dan memicu pemanasan global.
Baca Juga:
Menko Airlangga Pastikan Sektor Pertanian Menjadi Perhatian Utama Pemerintah
Diketahui, pupuk kimia mulai diproduksi secara luas mulai tahun 1900-an dan sudah digunakan banyak petani di seluruh dunia.
Pupuk kimia sendiri mengandung nitrogen yang dibutuhkan tumbuhan, namun ternyata tidak semua nitrogen tersebut diserap oleh tumbuhan.
Sebagian nitrogen tersebut kemudian dipecah oleh mikroorganisme ataupun mengalir bersama air dan berikatan dengan oksigen yang membentuk gas dinitrogen oksida (N2O).
Baca Juga:
Soal Food Estae, Cak Imin Sebut Sengaja Namanya Susah Supaya Petani Tak Paham
Gas ini adalah gas rumah kaca yang memicu terjadinya peningkatan suhu bumi. Bahkan, diniotogren oksidan mampu 300 kali lebih kuat dari karbon dioksida (CO2) dalam memanaskan atmosfer. Sehingga, peningkatan kadar dinitrogen oksida di atmosfer memicu terjadinya pemanasan global.
Menurut para ilmuwan, peningkatan kadar N2O ini sebagian besar disebabkan karena penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.
Hal ini dibuktikan dengan peningkatan tajam N2O di atmosfer yang bertepatan dengan penggunaan pupuk kimia revolusi hijau sekitar tahun 1960-an.