WahanaNews.co, Jakarta - Sejak pertama kali meletus pada 7 Oktober lalu perang di Gaza semakin menggila. Data terakhir menunjukkan sebanyak 10.000 orang tewas dalam gempuran tiada henti yang dilancarkan Israel.
Kuburan di Palestina hampir penuh, rumah sakit pun lumpuh. Di tengah carut-marut yang terjadi di lapangan, dunia maya pun ramai dengan informasi tak akurat dan bikin situasi makin panas.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Uni Eropa beberapa kali memberikan peringatan ke raksasa teknologi penyedia platform media sosial untuk menyapu bersih disinformasi.
Terbaru, komisioner Uni Eropa untuk pasar internal Thierry Breton memberikan perintah khusus ke TikTok. Ia meminta platform asal China itu tak setengah-setengah dalam menumpas disinformasi.
Hal itu ia sampaikan langsung ke CEO TikTok Shou Zi Chew, dikutip dari Reuters, Selasa (7/11/2023), melansir dari CNBC Indonesia.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
Bulan lalu, Breton memberikan deadline 25 Oktober ke TikTok dan raksasa media sosial lainnya untuk memblokir semua informasi sesat, sebagai respons atas konflik di Timur Tengah antara Hamas dan israel.
Breton juga memerintahkan TikTok untuk menyerahkan semua detil strategi yang dilancarkan untuk menghapus disinformasi pada 8 November besok.
Uni Eropa ingin mengetahui bagaimana cara TikTok melindungi integritasnya jelang pemilu dan di tengah konflik.