Menurut tim ahli DART, pesawat ini diharapkan memendekkan orbit Dimorphos sekitar 10 menit, namun 73 detik pun sudah dianggap sukses. Selanjutnya, para ahli akan melakukan pemantauan pasca tabrakan pada Oktober bulan depan.
Perekaman tabrakan ini sendiri dilakukan oleh perangkat bernama LICIACube yang merupakan singkatan dari Light Italian Cubesat for Imaging Asteroids.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
LICIA Cube inilah yang akan mengambil beberapa foto hasil dari tabrakan itu dan mengirimnya ke Bumi.
NASA sendiri diprediksi akan merilis foto itu pada 28 September, karena perangkat itu butuh waktu untuk mengirim foto ke Bumi.
Asteroid Dimorphos dan Didymos sejatinya tak berbahaya bagi Bumi. Dimorphos sendiri merupakan asteroid satelit dari Didymos yang berukuran lebih besar yakni 780 meter.
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
Dimorphos berukuran sekitar 160 meter. Karena ukurannya inilah, asteroid tersebut dianggap bisa menjadi eksperimen yang pas untuk mengetes sistem pertahanan planet NASA. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.