Pada tahap berikutnya, penipu dapat meminta data tambahan, termasuk informasi pembayaran, dengan dalih mengaktifkan uji coba gratis.
Situasi ini menimbulkan risiko kebocoran kredensial, terutama bagi pengguna yang menggunakan ulang kata sandi di berbagai layanan digital.
Baca Juga:
Kecelakaan Saat Bekerja Serabutan, BPJS Tak Berlaku — Keluarga Pasien A.C di RS Kambang Jambi Terpaksa Bayar Operasi Puluhan Juta
Dampak lanjutan dari modus tersebut tidak hanya berupa pencurian data, tetapi juga potensi kerugian finansial bagi korban.
"Para penjahat siber secara konsisten memanfaatkan pemutaran perdana film-film besar untuk menarik perhatian pengguna dan meningkatkan efektivitas skema mereka. Kami menyarankan untuk mengakses film hanya melalui platform resmi dan berhati-hati saat menemukan situs web yang meminta informasi pribadi atau pembayaran," kata Altukhova, Analis Konten Web Senior Kaspersky, dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).
Kaspersky mencatat modus serupa sebelumnya juga digunakan saat peluncuran musim terbaru serial televisi populer Stranger Things.
Baca Juga:
Ledakan Konten Negatif di Dunia Maya, Kemkomdigi Tindak 3 Juta Kasus dalam Setahun
Untuk menghindari jebakan tersebut, Kaspersky mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan tanggal rilis resmi film di bioskop, layanan streaming, televisi, DVD, atau sumber tepercaya lainnya.
Pengguna juga diminta memeriksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya menggunakan laman resmi untuk menonton atau mengunduh film.
Selain itu, pengguna disarankan memeriksa format URL dan ejaan nama perusahaan guna memastikan situs tidak palsu.