Sampai saat
ini, Wiraga menjelaskan, polisi terus mengumpulkan alat bukti dan keterangan
saksi untuk memperkuat dugaan 5 oknum kader Pemuda Pancasila tadi melakukan
tindak pidana percobaan pencurian yang disertai dengan kekerasan atau
pemerasan.
"Biar kuat
dululah bukti-buktinya, dan enggak ada untungnya buat kita untuk bela
premanisme," katanya.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Pemuda Pancasila di Pilkada DKI Jakarta
"Saat ini,
kita sedang mencari alat bukti yang lain, kita juga sedang koordinasi dengan
saksi ahli terkait bahasa, kemudian komunikasi, dan harus mencari pendapat dari
pengadilan dan sebagainya, kita sedang progres," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya,
beredar video aksi premanisme yang terjadi di Pasar Jepon, Blora, pada Kamis
(6/5/2021) pagi.
Sejumlah orang
yang mengaku sebagai anggota ormas Pemuda Pancasila meminta uang untuk mengisi
kas keuangan di markasnya.
Baca Juga:
Sekretaris Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila Apresiasi Peluncuran Aplikasi Kita Pancasila: Terobosan Baru
Ketua MPC Pemuda Pancasila
Blora, Munaji, sempat membantah anggotanya melakukan aksi premanisme.
Terkait dengan peristiwa
yang terjadi di Pasar Jepon, ia mengatakan semata-mata sebagai respons atas
banyaknya aksi rentenir yang meresahkan.
"Kejadian
di Pasar Jepon itu kaitannya dengan merajalelanya rentenir di wilayah Pasar
Jepon," ujar Mbah Munaji dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis
(6/5/2021).