"Saya kira ini yang dijalankan oleh pak Sabam. Pak Sabam mempunyai keyakinan seperti itu. Sabam mampu bergumul rangkap yang artinya pada satu pihak berpihak apa yang Tuhan kehendaki. pada saat yang sama bergumul memperjuangkan kepentingan rakyat banyak," tandasnya.
A Yewangoe menambahkan, Sabam Sirait juga turut berjuang memasukkan program pembangunan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) saat itu. Menurutnya, pembangunan nasional harus merupakan bagian pengamalan Pancasila.
Baca Juga:
Dit. Reskrim Polda Metro Jaya Panggil Saksi Kasus Penistaan Agama
"Jadi pembangunan itu tidak lain dari pengamalan dari seluruh nilai-nilai Pancasila. Tidak boleh dipotong, harus dilihat dan diwujudkan dari kesatuan," katanya.
Dia mengatakan, yang dirumuskan dalam GBHN ini tetap menjiwa dalam Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) yang dibentuk oleh Presiden Jokowi. "Bahwa pembangunan infrastuktur harus mencermintah sila-sila Pancasila dari Sila Pertama samapai Sila ke Lima," pungkasnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.