WAHANANEWS.CO, Jakarta - Panggung rotasi militer kembali bergetar ketika tekanan konsolidasi kekuasaan di tubuh TNI mencapai babak baru, dan di tengah arus besar itu nama Brigjen TNI Afson Riswandi Sirait ikut mencuat sebagai representasi kebanggaan baru Sumatera Utara dalam struktur strategis pertahanan nasional.
Sebagai putra daerah Sumatera Utara, kiprah Brigjen TNI Afson Riswandi Sirait menjadi sorotan karena tidak banyak perwira tinggi TNI-AD asal Sumut yang mampu menembus lingkaran strategis kebijakan pertahanan nasional.
Baca Juga:
Bupati Dairi Serahkan 346 SK PPPK Tahap II Formasi 2024
Penunjukannya sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Pertahanan Balitbang Kemhan sejak 19/01/2024 menjadi sinyal bahwa Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto mulai memperkuat basis riset militer dengan melibatkan talenta daerah yang memiliki rekam jejak akademik dan operasi lapangan yang kuat.
Lulusan Akademi Militer 1991 ini dikenal memiliki gaya kepemimpinan tenang dan strategis sekaligus terbiasa mengawal proses integrasi riset, data pertahanan, dan penguatan SDM dalam menghadapi perubahan geopolitik terbaru.
Sebelum dipercaya menjabat Kapuslitbang Sumdahan, ia bertugas sebagai Kabag Sisjamtu Diklat Set Badiklat Kemhan yang mengurusi sistem pelatihan dan penyiapan SDM pertahanan, sebuah jalur yang membawanya memahami bahwa kekuatan militer modern tidak hanya berdiri di atas senjata, tetapi juga pada riset dan penguasaan pengetahuan strategis.
Baca Juga:
Rencana Pembangunan Batalyon Teritorial di Pakpak Bharat, Ini Harapan Pemangku Hak Ulayat
Pengamat pertahanan di Sumatera Utara menilai kehadiran Brigjen Afson di posisi tersebut menjadi momentum psikologis bagi generasi muda Sumut yang bercita-cita mengabdi di sektor pertahanan nasional.
“Selama ini, nama-nama besar dari Sumut banyak dikenal di bidang politik dan hukum, namun jarang yang masuk ke struktur think-tank pertahanan, Afson Riswandi Sirait membawa kebanggaan baru karena ia bukan hanya komandan di lapangan tetapi juga perancang kebijakan riset pertahanan,” ujar seorang pengamat militer di Medan.
Dengan posisi strategis itu, Brigjen Afson kini ikut terlibat dalam merancang arah kebijakan penelitian kekuatan pertahanan nasional termasuk pengembangan alutsista berbasis produksi dalam negeri yang membuka ruang kontribusi bagi universitas dan teknokrat Sumut yang ingin bermitra dengan Kementerian Pertahanan melalui jalur riset dan inovasi.