WAHANANEWS.CO, Jakarta - Panggung rotasi militer kembali bergetar ketika tekanan konsolidasi kekuasaan di tubuh TNI mencapai babak baru, dan di tengah arus besar itu nama Brigjen TNI Afson Riswandi Sirait ikut mencuat sebagai representasi kebanggaan baru Sumatera Utara dalam struktur strategis pertahanan nasional.
Sebagai putra daerah Sumatera Utara, kiprah Brigjen TNI Afson Riswandi Sirait menjadi sorotan karena tidak banyak perwira tinggi TNI-AD asal Sumut yang mampu menembus lingkaran strategis kebijakan pertahanan nasional.
Baca Juga:
Mutasi Besar TNI: Ratusan Perwira Diputar, Siapa Naik Siapa Tergeser?
Penunjukannya sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Pertahanan Balitbang Kemhan sejak 19/01/2024 menjadi sinyal bahwa Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto mulai memperkuat basis riset militer dengan melibatkan talenta daerah yang memiliki rekam jejak akademik dan operasi lapangan yang kuat.
Lulusan Akademi Militer 1991 ini dikenal memiliki gaya kepemimpinan tenang dan strategis sekaligus terbiasa mengawal proses integrasi riset, data pertahanan, dan penguatan SDM dalam menghadapi perubahan geopolitik terbaru.
Sebelum dipercaya menjabat Kapuslitbang Sumdahan, ia bertugas sebagai Kabag Sisjamtu Diklat Set Badiklat Kemhan yang mengurusi sistem pelatihan dan penyiapan SDM pertahanan, sebuah jalur yang membawanya memahami bahwa kekuatan militer modern tidak hanya berdiri di atas senjata, tetapi juga pada riset dan penguasaan pengetahuan strategis.
Baca Juga:
Emak-emak Bilang Bermanfaat, Habiburokhman Tantang Pihak yang Ingin Stop MBG
Pengamat pertahanan di Sumatera Utara menilai kehadiran Brigjen Afson di posisi tersebut menjadi momentum psikologis bagi generasi muda Sumut yang bercita-cita mengabdi di sektor pertahanan nasional.
“Selama ini, nama-nama besar dari Sumut banyak dikenal di bidang politik dan hukum, namun jarang yang masuk ke struktur think-tank pertahanan, Afson Riswandi Sirait membawa kebanggaan baru karena ia bukan hanya komandan di lapangan tetapi juga perancang kebijakan riset pertahanan,” ujar seorang pengamat militer di Medan.
Dengan posisi strategis itu, Brigjen Afson kini ikut terlibat dalam merancang arah kebijakan penelitian kekuatan pertahanan nasional termasuk pengembangan alutsista berbasis produksi dalam negeri yang membuka ruang kontribusi bagi universitas dan teknokrat Sumut yang ingin bermitra dengan Kementerian Pertahanan melalui jalur riset dan inovasi.
Bagi masyarakat Sumatera Utara, terutama generasi muda dari etnis Batak dan kawasan Danau Toba, sosok Afson kini menjadi referensi baru seorang perwira tinggi yang tidak hanya memegang senjata tetapi juga memegang arah kebijakan ilmiah pertahanan Republik Indonesia.
Di saat sorotan terhadap figur-figur strategis pertahanan semakin menguat, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada Selasa (30/09/2025) mengeluarkan keputusan rotasi, mutasi, dan promosi berskala besar terhadap 286 perwira tinggi dan menengah TNI sebagai bagian dari reposisi komando dan penguatan jaringan staf ahli di lingkungan angkatan.
Dari jumlah tersebut, 15 perwira TNI Angkatan Darat ditugaskan menjadi staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak yang menandakan bahwa KSAD tengah membentuk lingkaran penasihat baru untuk menopang agenda reformasi struktur dan percepatan kebijakan taktis di lingkup TNI AD.
Mutasi tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1334/IX/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditetapkan pada hari yang sama.
Berikut 15 nama perwira TNI AD yang dimutasi menjadi staf khusus KSAD Maruli Simanjuntak:
1. Mayjen TNI Yunianto, dari Staf Khusus Panglima TNI menjadi Staf Khusus KSAD.
2. Brigjen TNI Budi Setiawan, dari Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan menjadi Staf Khusus KSAD.
3. Brigjen TNI Afson Riswandi Sirait, dari Kapuslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan menjadi Staf Khusus KSAD.
4. Mayjen TNI Sugiarto, dari Kapuskes TNI menjadi Staf Khusus KSAD.
5. Brigjen TNI Ateng Karsoma, dari Waka Babinkum TNI menjadi Staf Khusus KSAD.
6. Brigjen TNI Parluhutan Sagala, dari Kaotmilti I Medan Babinkum TNI menjadi Staf Khusus KSAD.
7. Brigjen TNI Riyanto, dari Kasdivif 2 Kostrad menjadi Staf Khusus KSAD.
8. Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan, dari Danpuslatpur Kodiklatad menjadi Staf Khusus KSAD.
9. Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto, dari Dirdik Kodiklatad menjadi Staf Khusus KSAD.
10. Brigjen TNI Safta Feryansyah, dari Danrem 045/Gaya Kodam 11/Swj menjadi Staf Khusus KSAD.
11. Brigjen TNI Achmad Fauzi, dari Kapoksahli Pangdam XVII/Cen menjadi Staf Khusus KSAD.
12. Brigjen TNI Dedy Zulkifli, dari Kapoksahli Pangdam XIX/Tuanku Tambusai menjadi Staf Khusus KSAD.
13. Brigjen TNI Kris Doni Indriarto, dari Dirajenad menjadi Staf Khusus KSAD.
14. Mayjen TNI Hartono, dari Pa Sahli Tingkat III KSAD Bidang Ekonomi dan Kesra menjadi Staf Khusus KSAD.
15. Kolonel Cpm Rinoso Budi, dari Dirbingakkum Puspomad menjadi Staf Khusus KSAD.
Penunjukan para perwira ini dinilai sebagai langkah Maruli Simanjuntak untuk merapatkan barisan penasihat di lingkup staf khusus KSAD demi mempercepat jalur koordinasi kebijakan strategis pertahanan angkatan darat.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]