WahanaNews.co | Pernyataan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem, PKS dan Demokrat, Anies Baswedan yang menyebut ada Menteri Koordinator (Menko) ingin ubah konstitusi, menuai polemik.
Anies menyatakan hal tersebut saat pidato dalam acara "Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Tokoh KAHMI" yang digelar KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta, pada Kamis (16/3/2023) malam.
Baca Juga:
Acungkan Salam Tiga Jari, Anies Kembali Jamu Pramono-Rano
"Kok, ada orang yang berada dalam posisi kunci, Menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak yang mau mendukung," kata Anies.
Pernyataan Anies langsung menuai kritik tokoh partai di luar Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat.
Sufmi Dasco Ahmad, harian DPP Partai Gerindra, meminta Anies Baswedan berhati-hati saat berbicara di depan umum. Karena itu bisa menimbulkan kegaduhan..
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Dia menilai pernyataan Anies akan berdampak pada interpretasi masyarakat terhadap demokrasi Indonesia. Jangan sampai kesaksian Anies membuat orang percaya bahwa demokrasi Indonesia terlihat mudah.
"Saya pikir kita sebaiknya berhati-hati mengeluarkan statement. Bahwa demokrasi di Indonesia ini jangan dibuat kelihatan gampang," kata Dasco, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/3).
Sementara, Wasekjen PDI Perjuangan (PDIP) Sadarestuwati menilai pernyataan Anies sangat mengada-ngada. Seharusnya, Anies sebagai mantan menteri paham bagaimana mekanisme dan siapa yang berhak untuk mengubah konstitusi.