Struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6x6 disiapkan secara khusus untuk mengaplikasikan tingkat perlindungan ranpur di medan darat.
Yaitu dengan menambahkan adds on berupa V-shape dibawah lantai kendaraan antara roda tengah dan belakang yang dijelaskan oleh VP PM & K3LH, Prima Kharisma.
Baca Juga:
Militer China Kepung Wilayah Udara dan Laut Taiwan
"Kegiatan uji disini konsepnya adalah bagaimana kita meningkatkan ballistic protection dari ranpur anoa-2 dengan menambahkan V-shape untuk struktur tahan ledaknya, nanti bisa di lihat perbandingan nya sebelum peledakan dan sesudah peledakan seperti apa," ungkap VP PM & K3LH Prima Kharisma.
"Kemudian nanti harapanya kita akan memverikasi bersama sesuai dengan NATO STANAG 4569 khususnya untuk burried mine threat atau ranjau dengan berbagai parameter yang akan diukur," imbuh Prima Kharisma.
Pengujian dan sertifikasi juga bertujuan untuk memperoleh data uji materiil yang dapat dijadikan sebagai bahan peningkatan kemampuan ranpur tahan ranjau di medan darat ke depannya.
Baca Juga:
Bikin Musuh Panik, Ranpur Lapis Baja Slovakia Ini Tahan Ledakan dan Antipeluru
Direktur Teknologi & Pengembangan, Sigit P Santosa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pindad berkolaborasi dengan ITB telah mampu menguasai teknologi terbarukan dan telah menghasilkan paten serta publikasi ilmiah.
"Harapan kami dengan mengundang teman-teman dari PMPP, ITB, Pussenif, Pussenkav, Litbang Kemenhan juga Dislitbang, kita ingin sekali membuat awareness bahwa teknologi yang sebenarnya hanya available di luar kita sudah bisa hasilkan disini dari kerja sama industri dan akademia," ujarnya.
Ada 3 paten yang sudah kita hasilkan beserta publikasi ilmiah yang sudah diterbitkan. Saya sebagai wakil dari Direksi PT Pindad mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan kerjasama semuanya, dari tim peneliti Pindad, ITB, Kelaikan Darat dan memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam kerjasama kali ini," ujar Sigit P. Santosa.